Monday, April 22, 2013

Dusta

Di balik tirai,
Dia singkap jendela,
Mahu hirup udara.

Malangnya,
Paru-parunya mungkin kembali gagah,
Menyirap darah segar ke kepala,
Tapi matanya bernanah,
Hatinya tertoreh parah.
Bisa luka hanyir membarah.

Budi penuh onar,
Pekerti mulia sudah hangus terbakar,
Kalam tiada lagi hikmah yang berakar,
Senyuman sinis penuh calar,
Huluran salam hanyalah cadar,
Semua jadi hipokrit tegar, 
Demi perjuangan latar.

Itu semua dusta!
Hingga aku juga jadi pendusta,
Berdusta!
Membenarkan pancainderaku menjamah semuanya!

.......
PRU 13 yang penuh dusta