Kuis jemari, Lagu Sanubari

Bismillahirrahmanirrahim...

entah kenapa pada sepi malam ini terasa bagai ada yang perlu diisi. sudah lama benar dibiar tinta kalam sunyi tanpa bicara. hanya sesekali terkial-kial mengetuk papan-papan kekunci menukil segala yang tersimpul di hujung akal. sinar sepasang mata terus menerus menjadi pemerhati semarak jingga alam bermadah.melukis segala lukisan alam. tidak pernah mati warnanya. malah menjadi cacamerba. hingga terkadang sang penafsir tersalah memandang. melihat dari dimensi yang berbeza. kekadang menjadi iftitah hati, kekadang membawa seribu persoalan yang menanti jawapan yang belum pasti. bukankah Tuhan telah berbicara, Kalam Suci itu hanya menanti untuk dihayati.

Alam itu juga mahaguru untuk yang ingin menjadi penuntut di madrasah kehidupan. tapi mungkin juga layak menjadi penjara buat yang miliki sekeping jiwa yang kontang. Jika alam itu mahaguru, isi alam itu kantung sang guru. kantung itu berisi. kantung itu juga punya erti.

wahai diri, kalammu mungkin enak didengari. Tintamu mungkin bebas menari. Lagakmu mungkin punya identiti tersendiri. Tapi, itu belum cukup untuk melengkapi segala kebuk-kebuk lantaran masih ada duri yang perlu disingkiri, masih ada madu yeng perlu disaringi. Renung ke dalam rona hatimu. Masih suci putihkah? Atau sudah hanyir hitam pekatkah?

Masih ada waktu yang bisa berimu sedikit kesempatan. untuk terus menuju ke puncak amal. Bisa juga jadi loncatan untuk mendaki Al-Ma'rifah. Carilah DIA dalam setiap sisi rimba kehidupan, kelak dapat melihat sang mergastua yang tahu dia punya TUAN. walau bebas melakar segala sempadan. Tapi tetap ada rasa BERTUAN. tidak keruan andai dia merobek rasa itu. Jangan Jemu menggali segala Hikmah.Pelupuk harapan masih mekar. Sandaran tetap segar pada YANG SATU...